Ifqon Alfarizi Davidson

Lakukan apa yang aku suka, tapi tetap menghormati orang lain.
Home » , , , , , , , » Salahkah Aku Memeluk Katolik? Part 2

Salahkah Aku Memeluk Katolik? Part 2

Written By Ifqon Alfarizi Davidson on Minggu, 01 Januari 2017 | Minggu, Januari 01, 2017



Hay semua, selamat malam, aku kembali lagi nih, mungkin ada yang bertanya-tanya, wah ada apa nih kok sekarang update setiap hari?
Yah, aku sekarang bisa di bilang bakal sering update, tapi kalau untuk tiap hari nya, mungkin gak yah...
Kenapa? Yah, karena kau masih mempunyai kesibukan yang lain, dan aku janji bakal sering update

Okey... basa basinya udahan dulu yah....
Aku mau melanjutkan tulisan ku yang kemarin, masih seputar Katolik.
Apa kalian bosen? mungkin kalian berpikir, yah kok cuma Katolik mulu sih yang di bahas...
Yah, aku sekarang masih ingin membahas Katolik, kenapa? karena banyak yang mencela aku kenapa harus memilih pindah agama menjadi Katolik.

Mungkin itu menjadi Privasi aku yah, kenapa aku memutuskan untuk berpindah agama, tapi aku berjanji jika waktunya tiba, aku bakal bercerita di sini, di blog aku, kenapa aku bisa sampai memilih Katolik.
Menurut aku, aku punya Hak untuk memilih Keyakinan ku / agama ku. Karena aku sudah berusia 18 th, dan sudah tertulis jelas di UU kalau setiap warga negara Indonesia di perbolehkan memilih Agamanya masing-masing, tapi walau boleh memilih banyak sekali anak-anak yang masih takut untuk mengambil keputusan itu, aku bukannya mau jadi kompor, supaya mereka berpindah keyakinan juga, hanya saja itulah yang aku rasakan dan teman ku.

Jadi gini, teman ku udah pindah agama sejak 3 th yang lalu.
Eitzzz bentar, aku udah tahu apa yang ada di benak para pembaca, mungkin mereka berpikir aku berpindah agama karena ikut teman atau ikut pacar, atau ikut siapa lah.
Tapi yang jelas, aku mau pindah agama karena kemauan ku sendiri, dan tidak ada unsur paksaan dari orang lain. Dan kalau boleh aku jujur, sebenarnya tidak ada yang memberi tahu atau mengajarkan aku tentang agama Katolik, makanya mungkin teman-teman ku di social media semuanya pada kaget, yah wajar sih mereka begitu, karena kebanyakan mereka tahu aku beragama islam. Mendengar kabar jika aku akan melakukan pindah agama ke Katolik mungkin mereka shock atau kaget gitu yah....

Dan ngomong-ngomong, teman ku itu memang berpindah agama ke Katolik, dan aku baru tahunya baru-baru ini, setelah dia memfollow instagram, path,line, dan facebook aku, awalnya aku tidak tahu jika yang memfollow itu teman ku sejak kecil. Sekedar cerita, aku berteman dengan dia dari aku masuk SD kelas 1, waktu itu aku masih berusia 7 th, dan di kelas aku yang paling tua sendiri, karena yang lainnya berusia 6 th, aku gak tau, apa aku yang terlambat sekolah atau mereka yang kecepatan sekolah nya.
Balik lagi, setelah aku kelas 4 SD tepatnya hampir ujian semester 1, mama ku meninggal, aku sudah tidak bisa konsentrasi dengan ujiannya, dan yah, yang aku takutkan ternyata benar, nilai ku menurun sangat drastis, jadinya aku tidak ada pilihan lain selain pindah ke rumah papa yang berada lumayan jauh dari tempat tinggal ku saat itu. Awalnya aku tidak mau, karena aku takut tidak mempunyai teman dan sahabat, karena jujur, lingkungan tempat tinggal papa mempunyai budaya, bahasa daerah yang berbeda. Karena itulah aku tidak mau atau menolak pada saat pertama di tawarkan untuk pindah ke sana. Tapi, aku berpikir kembali, jika aku tetap berada di sekolah ini, maka aku tidak akan bisa naik kelas. Mungkin itu sudah takdir aku., jadi aku meng iya kan tawaran papa.
Saat awal-awal masuk semester 2, aku masih ceria, dan melupakan tawaran papa itu, dan tiba saatnya aku pindah sekolah dan pindah tempat tinggal, aku berubah menjadi pendiam, di sekolah, di rumah, di tempat les, dan di tempat umum, aku selalu diam, hanya bisa berjalan, dan terus berjalan.
Hingga 2 hari menjelang aku pindah, aku tidak masuk sekolah, guru dan kepala sekolah waktu itu sudah tahu, kalau aku akan pindah sekolah, dan mereka sangat menyayangkan hal itu, karena aku salah satu murid berprestasi di sana dan guru-guru sudah mengenal aku dengan baik semua. saat itu aku bersekolah di sekolah negeri, pada saat itu 2010, dan yah aku masih ingat aku pindah sekolah pada bulan desember akhir.
Setelah aku menunggu dua hari, aku menuju ruang kepala sekolah, dan mereka para guru sudah menunggu ku, untuk mengucapkan selamat jalan dan selamat tinggal. Aku waktu itu masih anak-anak, jadi maklum lah jika menangis, setelah aku mengambil surat pindah, aku pergi ke luar, aku melihat anak-anak yang sedang ber istirahat, aku berkata kepada papa untuk menunggu sebentar lagi, karena aku masih ingin berada di sini dan ingin berpamitan dengan teman sekelas ku.
Dan akhirnya, bel masuk pun berbunyi, aku masih tidak ingin bergegas menuju ruang kelas ku itu.
Setelah selang beberapa menit kemudian, aku pergi ke kelas bersama guru mata pelajaran bahasa indonesia yang akan mengajar pada waktu itu. Dari kejauhan, aku mendengar suara gaduh mereka, suara canda tawa mereka. Dan tibalah aku di depan kelas, yang membuat langkah kakiku berhenti sejenak, karena guru di depan ku berhenti dan berbalik menghadap aku.
Aku masih sangat ingat guru itu berkata jika aku harus kuat, tidak boleh menangis di depan mereka, dan harus tersenyum lebar. Yah, mungkin itu yang terbaik, dan aku mengikutinya. Saat guru itu membuka pintu kelas, aku langsung bisa melihat sahabat ku yang selalu duduk di paling depan bersama ku, kini meja itu hanya berisikan satu orang saja.
Mereka semua terkejut karena aku tidak memakai seragam sekolah dan seperti yang ketakutan. Sampai akhirnya aku memberanikan diri untuk mengucapkan salam perpisahan dan yah, apa yang aku pikirkan ternyata benar, mereka semua langsung pergi ke depan kelas dan langsung memeluk ku.
Aku tidak berlama-lama di sana, mungkin hanya sekitar 10 menit, karena aku juga tahu, ada pelajaran pada saat itu, maka dari itu, aku memutuskan untuk langsung pergi setelah memeluk mereka.
Tapi dari belakang mereka melihat aku yang berlalu pergi, dan tak terkecuali para sahabatku yang selalu bersama ku, mereka bahkan menyusul ku dan memeluk ku kembali.

Setelah aku lulus SD, aku berniat untuk kembali ke tempat tinggal ku yang dulu,walau papa dan kakak ku sudah bersama, aku bisa nge kost disana, karena aku sangat rindu sekali dengan para sahabat ku.
Aku memutuskan untuk sekolah di tempat tinggal ku yang dulu karena aku yakin mereka akan melanjutkan sekolahnya di tempat yang kita inginkan bersama. Tapi, papa tidak mengijinkan aku pergi. Sampai akhirnya aku kelas 8 atau kelas 2 SMP, aku mendapatkan Smartphone, pada saat itu, smartphone sangat lah mahal.
Aku jadi lebih mudah membuka facebook, twitter, dan instagram pada saat itu, karena biasanya aku selalu meminjam smartphone teman untuk membuka social media itu. Aku berusaha mencari akun facebook sahabat-sahabat ku, tapi tak kunjung aku dapatkan.

Sampai akhirnya aku lulus SMP, dan sudah berganti smartphone 4 kali karena ada alasan tertentu, aku masih belum mendengar kabar dari mereka, aku masih belum tahu mereka akan sekolah di mana. Dan akhirnya, pada saat semester 1 tepatnya 3 bulan setelah aku masuk di sekolah kejuruan SMK, aku mendapatkan permintaan teman di facebook, dan yah, bisa di tebak, itu para sahabat aku, aku sangat senang sekali karena akhirnya aku bisa mendapatkan kabar mereka.

Dan setelah aku terima, mereka sering chat dengan aku...
mereka bertukar no ponsel, instagram, BBM,dan social media lainnya.

Hingga akhirnya.....

Bersambung dulu yah, udah malem, aku lanjutin lain waktu deh ceritanya
SEE YOU NEXT TIME guys
GOOD NIGHT

#Bersambung

0 komentar:

Posting Komentar

Sopanlah dalam berkomentar dan jadilah pembaca yang baik. Serta saling membantu