Ifqon Alfarizi Davidson

Lakukan apa yang aku suka, tapi tetap menghormati orang lain.
Home » , , , , , , , , » Curhatan ku. Part 2 ( End )

Curhatan ku. Part 2 ( End )

Written By Ifqon Alfarizi Davidson on Jumat, 02 Juni 2017 | Jumat, Juni 02, 2017

  https://www.harianpost.co.id/16124/kumpulan-dp-bbm-kata-bijak-persahabatan-sejati-terbaik-terbaru/




3 tahun aku jalani bersekolah di SMAN 3 Bandung, selama itu juga aku tidak mendengar kabar dari sahabatku, Salsa. Entah apa yang dia lakukan saat ini, aku pun tidak tahu. 1 tahun yang lalu, tepatnya saat aku kelas XI ( 2 ), sekolah mengadakan study tour ke Yogyakarta, banyak tempat-tempat bersejarah yang kita datangi. Tapi sayangnya sampai hari terakhir aku di sana, aku tidak bisa bertemu dengan Salsa. Sedih, pasti aku sangat sedih. Hanya saja, mungkin ini yang terbaik, karena dia berkata ingin menjadi seorang Tour Guide, aneh rasanya mendengar seorang cewek secantik Salsa ingin menjadi seorang Tour Guide. Bahkan dia bisa dikatakan terlahir dari keluarga kaya raya.


Hari ini adalah hari dimana kelulusan ku tiba. Aku langsung teringat dengan sebuah kenangan yang mungkin tidak akan aku lupakan. Yah, saat ada momen kelulusan, aku selalu teringat dengan Salsa. Aku mendengar kabar dari Mama, bahwa Mama saat ini sedang tinggal di Yogyakarta, dan aku sangat terkejut karena saat ini Mama telah menikah lagi. Aku sangat senang mendengarnya. Memang aku tidak pernah bertemu dengan Ayah, ya, Ayah, aku memanggilnya dengan sebutan Ayah. Dan dia tidak keberatan dengan panggilan ku. Sepertinya suami Mama saat ini sangat baik, jadi aku bisa lebih bisa fokus lagi dengan impian ku. Aku memang tidak pernah bertemu, hanya saja, aku sering sekali ber-Video Call dengan Ayah. Ayah mempunyai seorang anak bernama Narendra Bagas Raden Cahyono. Aku biasa memanggilnya Naren, dia satu tahun lebih muda dari ku. Aku dan Naren sangat dekat, walau kita juga tidak pernah bertemu. Dan, keluarga Ayah sudah tahu dengan kondisiku saat ini, dan juga sudah tahu dengan kondisi Papa yang Gay. Mungkin itulah yang mrnjadikan mereka sangat perduli dengan ku.

Papa sangat baik, dan Ayah pun sangat baik. Seandainya aku harus memilih antar mereka berdua, maka aku akan memilih untuk hidup sendiri saja. Karena aku tidak ingin kehilangan orang yang sangat aku sayang. Walau Papa Gay, aku sangat menyayanginya. Aku tidak berpikir bahwa menjadi Gay itu adalah sebuah aib yang sangat memalukan keluarga. Dan aku juga tidak membenarkan menjadi seorang Gay. Hanya saja, aku menganggap ini semua adalah takdir, takdir yang sudah ditentukan Tuhan. Aku tidak malu dengan kondisi Papa yang Gay, malah aku sangat bangga dengannya, karena bisa jujur dengan orang di sekitarnya dan orang yang dia kenal sekalipun. Papa tidak segan mengatakan bahwa dirinya Gay kepada setiap orang yang dekat dengannya.

Hingga akhirnya aku tersadar, bahwa aku sedang berada di sekolah. Papa tidak bisa datang hari ini ke hari kelulusan ku, dan aku tidak masalah dengan itu. Papa mengatakan ada janji yang sudah terlebih dahulu Papa sanggupi. Dan aku tidak masalah walau pun Papa tidak datang ke acara kelulusan ku ini. Mungkin karena aku tumbuh tidak dengan seorang Mama di sampingku, akhirnya aku tidak manja lagi, dan bisa melakukan apa pun sendiri. Dan saat aku mengatakan itu kepada Mama, Papa, maupun Ayah, mereka hanya bisa tertawa, entah mereka tertawa karena mereka menganggap perkataan ku sangatlah lucu atau mereka tertawa karena hal lain.

Aku menjadi lulusan terbaik di sekolah ku, aku awal masuk di SMAN 3 Bandung memang tidak sepintar teman-teman lainnya, hanya saja aku lebih beruhasa keras dari mereka. Dan aku yakin usaha tidak akan membohongi hasil. Dan sekarang aku sudah mendapatkan itu.

Tapi, aku masih bingung, kemana aku harus melanjutkan kuliah ku nanti. Aku sangat ingin sekali kuliah di Korea. Dan ada 2 University yang sangat aku suka. Seoul University dan Kyung Hee University. Tapi untuk tahun ini aku masih ingin bersantai dulu, aku ingin menghabiskan waktu bersama ketiga orang tua ku terlebih dahulu, dan membantu adikku, Naren, menghadapi UN.


####

Sekarang aku tinggal di Yogyakarta, dia sekarang telah menjadi orang sukses.Yah, Salsa telah menjadi orang sukses, dia menjadi seorang selebriti di negara orang, tepatnya di Korea. Memang dia dulu pernah berkata, dia sangat ingin sekali menjadi seorang selebriti di negara tersebut, dan sekarang dia sudah menggapainya. Dulu aku pun bermimpi ingin menjadi seorang selebriti di negara tersebut, hanya saja aku telah menyia-nyiakan kesempatan yang aku ketahui tidak datang 2 kali. Aku mendapatkan beasiswa kuliah ke Korea, hanya saja aku lebih memilih keluarga.

Tuhan mungkin mempunyai cara tersendiri untuk ku, aku hanya bisa berharap dan berdo'a kepada Tuhan, semoga kesempatan itu datang kembali. Tahun depan, aku ingin sekali melanjutkan kuliah ku di Kyung Hee University, dan aku berharap bisa mengambil jurusan yang sangat aku inginkan.

Sekarang Salsa sering menghubungi ku, dan mengajak ku untuk mengikuti audisi di agency nya, hanya saja aku masih belum tertarik untuk menjadi trainee di sebuah agency, aku masih ingin melanjutkan kuliah ku.

"Seseorang yang bermimpi, maka dia akan mendapatkan mimpi itu, jika seseorang tersebut bersungguh-sungguh dengan mimpinya"

"Banyak orang yang bermimpi, tapi mereka tidak tahu cara melakukan hal untuk menggapai mimpi itu"

"Cinta adalah sebuah perasaan yang bisa mendorong kita lebih baik lagi, tapi cinta juga bisa membunuh kita"

Saya, Ifqon Alfarizi Davidson
Inilah Curhatan ku, semoga kalian semua bisa menggapai mimpi kalian. Tetap berusaha. jangan mudah menyerah, sabar, dan selalu berdo'a

Follow Fb ku sini ya
Dan Instagram ku mr.ifqon

Terima kasih dan salam Hormat dari ku
Ifqon Alfarizi Davidson

0 komentar:

Posting Komentar

Sopanlah dalam berkomentar dan jadilah pembaca yang baik. Serta saling membantu