Hy semua...
Kali ini aku kembali dengan perasaan yang tidak bahagia. Makanya
aku lama yang mau update cerita ku ini.
Langsung saja yah,....
Hari ini aku sedang berada di sekolah, dan saat ini sedang
istirahat. Saat ini aku sedang menyendiri, kenapa? Karena aku sedang merasa
bimbang, akankah aku katakan sekarang saja kepada teman-teman ku dan
sahabat-sahabat ku? ataukah aku harus bertahan sedikit lebih lama lagi?
Tapi.... Hatiku tidak bisa membantah nya, aku tidak bisa menahan
perasaanku bahwa aku ingin membagi apa yang aku rasakan kepada sahabat dan
teman ku. Karena itulah yang mereka lakukan jika mempunyai masalah atau sedang
merasakan sedih atau senang, mereka semua akan saling bercerita...
Akhirnya, aku menguatkan tekad dan mental ku, aku akan mengatakan
kepada teman dan sahabat ku. Tapi menggunakan surat, tidak berbicara langsung.
Kenapa? karena aku masih belum siap untuk bertatap muka dan mengatakan yang
sesungguhnya kepada teman dan sahabat ku. Aku masih sangat takut kehilangan
mereka, karena di dalam pikiran ku, timbul perasaan akan di jauhi oleh mereka.
Pada saat itu, hari senin. Dimana aku ingin mengungkapkan perasaan
ku dan apa yang sedang aku rasakan. Tapi, mungkin Tuhan masih berkata "
belum saat nya", sehingga hari itu tidak jadi untuk aku mengatakan kepada
teman dan sahabat ku. Pada saat kita berkumpul, dan aku sudah ingin mengatakan
langsung, ada salah satu temanku berkata jika dia ingin mentraktir kita makan
setelah pulang sekolah nanti. Sehingga membuat teman-teman ku serta sahabat ku
merespon dengan cepat dan ramai. Dan hari itu aku gagal untuk mengatakan kepada
mereka semua.
Pada hari esoknya, tepatnya hari selasa, aku ingin mengatakan
langsung kembali, tapi lagi-lagi Tuhan tidak mengijinkan aku untuk mengatakan
kepada mereka. Ada saja kendala yang terjadi hari itu sehingga aku membatalkan
kembali apa yang ingin aku ungkapkan.
Hari rabunya... Aku duduk merenung sendirian, aku sengaja tidak
berkumpul dengan teman-teman dan sahabat-sahabat ku hari itu, aku ingin
merenungkan apa yang akan terjadi jika aku mengatakan yang sebenarnya...
Aku terus berpikir dan membayangkan apa yang akan terjadi kepada
ku jika aku mengatakan yang sebenarnya. Dan di dalam pikiran ku, aku
membayangkan mereka semua menjauhi ku, bukan hanya itu saja, mereka juga menghina
ku dan berkata tidak akan mengenal ku lagi. Tapi sekali lagi aku sadar bahwa
itu hanyalah khayalan ku, tapi kembali lagi aku berpikir, mungkin yang ada di
pikiran ku benar, jika aku mengatakan kepada mereka sekarang. Mungkin mereka
akan menjauhi ku dan mungkin mereka akan pergi jauh dan tidak ingin mengenalku
kembali, karena aku berbeda keyakinan dengan mereka.
Sehingga membuat aku mengurungkan niat ku pada hari itu untuk
mengatakan kepada mereka. Saat aku sedang asik-asik nya melamun, ternyata para
teman dan sahabat ku datang menghampiri ku di taman sekolah, mereka ternyata
telah mencariku kesana-kemari. Terlihat jelas dari wajah mereka bahwa mereka
sangat gembira dan senang saat bersama ku, aku tidak ingin membuat mereka
kecewa dengan kabar bahwa aku ingin pindah agama. Karena aku sangat sayang
kepada mereka dan mereka segalanya bagiku. Dan mungkin Tuhan tahu itu...
Sehingga Tuhan membuat ku ragu untuk mengatakan semuanya kepada
mereka, tapi di lain sisi, aku tidak bisa terus menerus berbohong kepada mereka.
Aku ingin mereka juga merasakan perasaan ku saat ini.
Hingga akhirnya aku memutuskan untuk mengatakan nya besok dengan
menggunakan surat...
Dan mungkin itu yang terbaik karena aku bisa sedikit menghindar
dan tidak melihat langsung ekspresi wajah mereka.
Saat berada di rumah, aku berdoa, meminta pencerahan kepada Tuhan
Yesus, dan meminta supaya aku bisa menguatkan mental ku besok.... Dan mungkin
Tuhan merasa kasihan melihat anaknya menderita seperti ini....
Akhirnya aku bisa mengatakannya kepada mereka semua..
Hari ini hari dimana aku akan mengatakan kepada mereka, aku telah
membawa amplop dan membawa kertas kosong ke sekolah...
Kebetulan aku hanya sendiri saja di sekolah untuk 3 bulan kedepan,
karena teman-teman ku di kelas 2 saat ini sedang melakukan prakerin, yang
diadakan sekolah, dan sebagai salah satu syarat kelulusan untuk anak SMK. Jadi
untuk 3 bulan ke depan aku tidak akan ada pelajaran dan aku juga tidak akan
full di sekolah, aku berada di sekolah pada hari senin - kamis saja, sedangkan hari
jum'at dan sabtu aku di perbolehkan tidak masuk sekolah...
Kebetulan sahabat dan temanku berada di kelas 3, bukan berarti aku
tidak berteman dengan anak kelas 2, hanya saja aku ingin mengatakan kepada
teman yang paling dekat saja, karena aku masih takut untuk mengatakannya dan
mengungkapkan semuanya kepada semua teman ku.
Akhirnya tibalah waktu dimana menurut aku pas, awalnya mereka
menanyakan suratnya, aku mengatakan jika aku belum membuat suratnya... Waktu
itu adalah waktu istirahat pertama, dan mereka sudah terlihat tidak sabar
melihat surat apa yang ingin aku berikan, karena dari mereka semua, hanya aku
saja yang tidak pernah membuat surat kepada sahabat-sahabat dan teman-
temannya. Akhirnya kita menghabiskan waktu istirahat pertama. Saat mereka masuk
kelas, aku langsung pergi menuju perpustakaan untuk membuat suratnya...
Tapi mungkin Tuhan masih ingin menahan aku, aku di suruh membantu
salah satu guru di kantor, akhirnya aku mengurungkan niatku untuk membuat surat
itu, dan aku memilih pergi ke kantor. Setelah selesai membantu guru ku di
kantor, ternyata sampai di luar, aku melihat anak-anak sudah lalu lalang di
depan kantor, itu tandanya saat ini adalah saat istirahat... Aku langsung pergi
ke perpustakaan kembali, tapi sebelum sampai di perpustakaan, sahabat dan teman
- teman ku memanggilku, dan meminta untuk bergabung bersama mereka. Akhirnya
aku bergabung dengan mereka dan yah seperti dugaan ku, mereka kembali
menanyakan surat ku, aku kembali lagi mengatakan jika aku belum membuat
suratnya dan sambil menunjukkan amplop yang masih kosong tanpa kertas di
dalamnya.
Saat mereka ada kelas tartil yang di lakukan di musholla sekolah,
aku langsung pergi ke perpustakaan dan langsung membuat suratnya. Dan aku sudah
mengatakan kepada mereka lewat grup chat di Whatsapp bahwa aku akan memberikan
suratnya nanti setelah pulang sekolah. Tapi ternyata mereka pulang duluan dan
meninggalkan aku. Aku tahu karena mereka mengatakan di grup chat mereka pulang
duluan dan minta maaf kepada aku. Aku langsung mengambil sepeda motorku dan
langsung pergi menuju ke rumah salah satu sahabat ku. Sesampainya di rumah
sahabat ku, aku langsung memberikan surat itu dan menitipkan beberapa untuk
memberikan kepada mereka, karena besok dan lusa aku tidak masuk sekolah karena
besok dan lusa adalah hari jum'at dan sabtu.
Aku pulang dengan perasaan yang bimbang dan takut, akankah mereka
tetap akan menjadi teman ku?
Akankah mereka tetap menganggap aku teman dan tidak menjauhi ku?
#Bersambung...
Kelanjutannya akan aku update lain waktu yah, jika aku ceritakan
di tulisan kali ini, maka akan menjadi panjang sekali.
Terima Kasih yang sudah mengunjungi Blog ku dan Terima Kasih yang
sudah membaca tulisan-tulisan ku, semoga kalian suka dan bisa menjadi inspirasi
bagi kalian untuk menulis di blog kalian juga.
Salam hormat dari saya
Ifqon Alfarizi Davidson


0 komentar:
Posting Komentar
Sopanlah dalam berkomentar dan jadilah pembaca yang baik. Serta saling membantu