Ifqon Alfarizi Davidson

Lakukan apa yang aku suka, tapi tetap menghormati orang lain.
Home » , , , , » Salahkah Aku Memeluk Katolik? Part 4

Salahkah Aku Memeluk Katolik? Part 4

Written By Ifqon Alfarizi Davidson on Sabtu, 28 Januari 2017 | Sabtu, Januari 28, 2017



Photo by Google

Hy semua...
Kali ini aku kembali dengan perasaan yang tidak bahagia. Makanya aku lama yang mau update cerita ku ini.
Langsung saja yah,....

Hari ini aku sedang berada di sekolah, dan saat ini sedang istirahat. Saat ini aku sedang menyendiri, kenapa? Karena aku sedang merasa bimbang, akankah aku katakan sekarang saja kepada teman-teman ku dan sahabat-sahabat ku? ataukah aku harus bertahan sedikit lebih lama lagi?
Tapi.... Hatiku tidak bisa membantah nya, aku tidak bisa menahan perasaanku bahwa aku ingin membagi apa yang aku rasakan kepada sahabat dan teman ku. Karena itulah yang mereka lakukan jika mempunyai masalah atau sedang merasakan sedih atau senang, mereka semua akan saling bercerita...

Akhirnya, aku menguatkan tekad dan mental ku, aku akan mengatakan kepada teman dan sahabat ku. Tapi menggunakan surat, tidak berbicara langsung. Kenapa? karena aku masih belum siap untuk bertatap muka dan mengatakan yang sesungguhnya kepada teman dan sahabat ku. Aku masih sangat takut kehilangan mereka, karena di dalam pikiran ku, timbul perasaan akan di jauhi oleh mereka.

Pada saat itu, hari senin. Dimana aku ingin mengungkapkan perasaan ku dan apa yang sedang aku rasakan. Tapi, mungkin Tuhan masih berkata " belum saat nya", sehingga hari itu tidak jadi untuk aku mengatakan kepada teman dan sahabat ku. Pada saat kita berkumpul, dan aku sudah ingin mengatakan langsung, ada salah satu temanku berkata jika dia ingin mentraktir kita makan setelah pulang sekolah nanti. Sehingga membuat teman-teman ku serta sahabat ku merespon dengan cepat dan ramai. Dan hari itu aku gagal untuk mengatakan kepada mereka semua.

Pada hari esoknya, tepatnya hari selasa, aku ingin mengatakan langsung kembali, tapi lagi-lagi Tuhan tidak mengijinkan aku untuk mengatakan kepada mereka. Ada saja kendala yang terjadi hari itu sehingga aku membatalkan kembali apa yang ingin aku ungkapkan.

Hari rabunya... Aku duduk merenung sendirian, aku sengaja tidak berkumpul dengan teman-teman dan sahabat-sahabat ku hari itu, aku ingin merenungkan apa yang akan terjadi jika aku mengatakan yang sebenarnya...
Aku terus berpikir dan membayangkan apa yang akan terjadi kepada ku jika aku mengatakan yang sebenarnya. Dan di dalam pikiran ku, aku membayangkan mereka semua menjauhi ku, bukan hanya itu saja, mereka juga menghina ku dan berkata tidak akan mengenal ku lagi. Tapi sekali lagi aku sadar bahwa itu hanyalah khayalan ku, tapi kembali lagi aku berpikir, mungkin yang ada di pikiran ku benar, jika aku mengatakan kepada mereka sekarang. Mungkin mereka akan menjauhi ku dan mungkin mereka akan pergi jauh dan tidak ingin mengenalku kembali, karena aku berbeda keyakinan dengan mereka.
Sehingga membuat aku mengurungkan niat ku pada hari itu untuk mengatakan kepada mereka. Saat aku sedang asik-asik nya melamun, ternyata para teman dan sahabat ku datang menghampiri ku di taman sekolah, mereka ternyata telah mencariku kesana-kemari. Terlihat jelas dari wajah mereka bahwa mereka sangat gembira dan senang saat bersama ku, aku tidak ingin membuat mereka kecewa dengan kabar bahwa aku ingin pindah agama. Karena aku sangat sayang kepada mereka dan mereka segalanya bagiku. Dan mungkin Tuhan tahu itu...
Sehingga Tuhan membuat ku ragu untuk mengatakan semuanya kepada mereka, tapi di lain sisi, aku tidak bisa terus menerus berbohong kepada mereka. Aku ingin mereka juga merasakan perasaan ku saat ini.

Hingga akhirnya aku memutuskan untuk mengatakan nya besok dengan menggunakan surat...
Dan mungkin itu yang terbaik karena aku bisa sedikit menghindar dan tidak melihat langsung ekspresi wajah mereka. 

Saat berada di rumah, aku berdoa, meminta pencerahan kepada Tuhan Yesus, dan meminta supaya aku bisa menguatkan mental ku besok.... Dan mungkin Tuhan merasa kasihan melihat anaknya menderita seperti ini....
Akhirnya aku bisa mengatakannya kepada mereka semua..

Hari ini hari dimana aku akan mengatakan kepada mereka, aku telah membawa amplop dan membawa kertas kosong ke sekolah...
Kebetulan aku hanya sendiri saja di sekolah untuk 3 bulan kedepan, karena teman-teman ku di kelas 2 saat ini sedang melakukan prakerin, yang diadakan sekolah, dan sebagai salah satu syarat kelulusan untuk anak SMK. Jadi untuk 3 bulan ke depan aku tidak akan ada pelajaran dan aku juga tidak akan full di sekolah, aku berada di sekolah pada hari senin - kamis saja, sedangkan hari jum'at dan sabtu aku di perbolehkan tidak masuk sekolah...

Kebetulan sahabat dan temanku berada di kelas 3, bukan berarti aku tidak berteman dengan anak kelas 2, hanya saja aku ingin mengatakan kepada teman yang paling dekat saja, karena aku masih takut untuk mengatakannya dan mengungkapkan semuanya kepada semua teman ku.

Akhirnya tibalah waktu dimana menurut aku pas, awalnya mereka menanyakan suratnya, aku mengatakan jika aku belum membuat suratnya... Waktu itu adalah waktu istirahat pertama, dan mereka sudah terlihat tidak sabar melihat surat apa yang ingin aku berikan, karena dari mereka semua, hanya aku saja yang tidak pernah membuat surat kepada sahabat-sahabat dan teman- temannya. Akhirnya kita menghabiskan waktu istirahat pertama. Saat mereka masuk kelas, aku langsung pergi menuju perpustakaan untuk membuat suratnya...
Tapi mungkin Tuhan masih ingin menahan aku, aku di suruh membantu salah satu guru di kantor, akhirnya aku mengurungkan niatku untuk membuat surat itu, dan aku memilih pergi ke kantor. Setelah selesai membantu guru ku di kantor, ternyata sampai di luar, aku melihat anak-anak sudah lalu lalang di depan kantor, itu tandanya saat ini adalah saat istirahat... Aku langsung pergi ke perpustakaan kembali, tapi sebelum sampai di perpustakaan, sahabat dan teman - teman ku memanggilku, dan meminta untuk bergabung bersama mereka. Akhirnya aku bergabung dengan mereka dan yah seperti dugaan ku, mereka kembali menanyakan surat ku, aku kembali lagi mengatakan jika aku belum membuat suratnya dan sambil menunjukkan amplop yang masih kosong tanpa kertas di dalamnya.

Saat mereka ada kelas tartil yang di lakukan di musholla sekolah, aku langsung pergi ke perpustakaan dan langsung membuat suratnya. Dan aku sudah mengatakan kepada mereka lewat grup chat di Whatsapp bahwa aku akan memberikan suratnya nanti setelah pulang sekolah. Tapi ternyata mereka pulang duluan dan meninggalkan aku. Aku tahu karena mereka mengatakan di grup chat mereka pulang duluan dan minta maaf kepada aku. Aku langsung mengambil sepeda motorku dan langsung pergi menuju ke rumah salah satu sahabat ku. Sesampainya di rumah sahabat ku, aku langsung memberikan surat itu dan menitipkan beberapa untuk memberikan kepada mereka, karena besok dan lusa aku tidak masuk sekolah karena besok dan lusa adalah hari jum'at dan sabtu.

Aku pulang dengan perasaan yang bimbang dan takut, akankah mereka tetap akan menjadi teman ku?
Akankah mereka tetap menganggap aku teman dan tidak menjauhi ku?

#Bersambung...

Kelanjutannya akan aku update lain waktu yah, jika aku ceritakan di tulisan kali ini, maka akan menjadi panjang sekali.
Terima Kasih yang sudah mengunjungi Blog ku dan Terima Kasih yang sudah membaca tulisan-tulisan ku, semoga kalian suka dan bisa menjadi inspirasi bagi kalian untuk menulis di blog kalian juga.

Salam hormat dari saya
Ifqon Alfarizi Davidson


0 komentar:

Posting Komentar

Sopanlah dalam berkomentar dan jadilah pembaca yang baik. Serta saling membantu